REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kantor DPD PAN Kabupaten Tasikmalaya di Cikunir ditutup kain putih. Penutupan tersebut dilakukan dalam rangka menyegel kantor DPD PAN. Pasalnya, sejumlah orang yang mengatasnamakan kader PAN kecewa terhadap kepemimpinan ketua DPD PAN saat ini.
Sekretaris DPD PAN yang baru saja diganti, Tedi Ernawan mengatakan, kantor sekertariat DPD PAN disegel oleh kader PAN. Hal tersebut dilakukan karena sejumlah kader yang pernah menjadi pengurus harian dan DPC PAN tidak puas dengan cara kepemimpinan Ketua DPD PAN. Ia mengungkapkan, pihaknya melakukan hal tersebut karena kepeduliannya kepada partai.
Tedi mengaku, awalnya ia bersama kader PAN lain membuat surat mosi tidak percaya terhadap Ketua DPD PAN. Setelah melakukan hal itu, Ketua DPD PAN tiba-tiba mengajukan perombakan pengurus DPD Kabupaten Tasikmalaya ke DPW PAN.
"Hampir sekitar 42 pengurus harian dan sembilan DPC di-reshuffle, termasuk kami di dalamnya," kata Tedi kepada Republika.co.id, Sabtu (17/10).
Menurutnya, proses reshuffle yang dilakukan Ketua DPD PAN tidak sesuai prosedur dan AD/ART. Sehingga ia bersama rekan-rekan yang lainnya meminta DPP PAN dari pusat segera menurunkan tim untuk melakukan klarifikasi dan investigasi terkait kejadian yang menimpa DPD PAN Kabupaten Tasikmalaya saat ini.
Mereka khawatir, jika masalah tersebut dibiarkan tanpa tindakan dan respon dari DPW mau pun DPP, akan menuai masalah yang lebih besar. Karenannya, mereka sebagai kader PAN membuat surat pernyataan yang akan disampaikan ke DPP PAN. Sementara, atas dasar kekecewaan mereka menyegel kantor sekertarian DPD PAN dengan cara menutup kantor dengan kain putih yang mereka tulisi dengan kata-kata kekecewaan.
"DPP PAN sempat mengatakan akan menurunkan tim investigasi tapi sampai sekarang tidak ada, kami ingin mosi didengar dan ditindaklanjuti," kata Tedi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD PAN Kabupaten Tasikmalaya, Deni R Sagara mengatakan, terkait aksi penyegelan kantor sekertariat DPD PAN, menurutnya hal tersebut merupakan dinamika partai. "Tidak apa-apa biarin saja perbedaan pendapat dalam partai biasa," kata Deni.
Deni mengatakan, terkait reshuffle yang dilakukannya merupakan kebijakan partai. Itu bagian dari hak partai dan diserahkan sepenuhnya ke DPW dan DPP saja.