REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Laporan komite keuangan menyatakan butuh dana hingga 29,2 juta poundsterling atau sekitar Rp 600 miliar untuk memperbaiki jam kebanggaan Inggris, Big Ben. Bahkan estimasi dana perbaikan bisa naik hingga 40 juta poundsterling.
Dilansir laman The Guardian, Ahad (18/10), wajib pajak di Inggris akan menghadapi tagihan setidaknya hingga 29 juta poundsterling atau sekitar Rp 600 miliar untuk memperbaiki jam Big Ben. Parlemen mengatakan, jam sudah dalam kondisi sangat bobrok.
Laporan disampaikan komite keuangan menetapkan rencana dana tersebut untuk perbaikan jam. Tak hanya itu, perbaikan juga akan membuat jam ditutup hingga empat bulan lamanya. Ini diyakini sebagai penghentian terpanjang dalam 156 sejarah berdirinya jam.
Dokumen yang dikutip Sunday Times dan Mail on Sunday mengatakan, jam telah mengalami masalah kronis. Jika dibiarkan kondisinya akan lebih parah atau jam akan mati.
"Ada kekhawatiran jika tak dilakukan (perbaikan) hingga dua tiga tahun ke depan, maka ada risiko lebih besar yang bisa merusak reputasi parlemen di dunia internasional," ujar laporan.
Dana 29 juta poundsterling tersebut rencananya akan digunakan untuk renovasi penuh. Tempat untuk pengunjung juga akan dibangun di bagian dasar jam.
Sebelum perbaikan jam, wajib pajak juga telah menanggung tagihan pemulihan Istana Westminster hingga 7 miliar poundsterling.