Ahad 18 Oct 2015 11:46 WIB

Momen Muharam, Dompet Dhuafa Topping Off Masjid Al Madina

suasana topping off masjid al madina di zona madina, kawasan dompet dhuafa jalan raya parung bogor
Foto: dok. dompet dhuafa
suasana topping off masjid al madina di zona madina, kawasan dompet dhuafa jalan raya parung bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Momen satu Muharram selalu mengingatkan kita pada peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah yang bermakna ada proses dalam diri manusia untuk meninggalkan kegiatan yang tidak disukai Allah SWT menuju yang perintahkan olehNya.

Hal pertama yang dilakukan Rasulullah SAW setelah hijrah ini adalah pembangunan masjid di lahan kosong yang ditumbuhi beberapa pohon kurma.

Peristiwa satu Muharram ini pula yang dijadikan momen bagi Dompet Dhuafa untuk melakukan topping off  Masjid Al Madina, Kamis (15/10) yang dihadiri jajaran direksi, mitra dan donatur Dompet Dhuafa.

Masjid yang terletak di Zona Madina, Jalan Raya Parung, Bogor KM 42 (samping Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa) ini dibangun atas dukungan seluruh donatur dan waqif yang telah berwakaf maupun berinfak untuk pembangunan masjid ini.

“Sengaja topping off ini dilakukan mengambil momentum satu Muharram agar kita terus mewarisi semangat Nabi Muhammad SAW. Hijrah nabi pun ditandai dengan pembangunan masjid,'' ungkap Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini saat peresmian topping off Masjid Al Madina.

Juwaini menambahkan, ''Topping off yang membawa spirit rasul ketika melakukan pembangunan masjid yang pertama kali di Madinah. Kita patut berdoa untuk seluruh donatur,  agar amal mereka diterima sebagai amalan yang bernilai pahala tinggi di hadapan Allah SWT,” jelasnya.

Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi mengatakan masjid merupakan centre of excellence atau pusat keunggulan.

Ia berharap semoga Zona Madina menjadi tempat yang memiliki keunggulan dalam bidang transedental, kultural, juga intelektual. ''Semoga semangat Rasulullah SAW dimulai di Zona Madina ini,'' ujarnya.

Masjid yang berdiri di atas lahan 2763 meter persegi (m2) ini memiliki luas bangunan 2355 m2 dengan ruang salat seluas 1285 m2 yang dapat menampung jamaah hingga 2.247 orang.

Bangunan masjid sendiri terdiri atas tiga lantai, ruang ibadah ada di lantai dua dan tiga, sedangkan pada lantai pertama terdapat ruang serba guna, ruang rapat, serta tempat wudhu.

Rencananya, Masjid Al Madina mulai digunakan sebagai tempat ibadah Februari 2016. Insya Allah, jamaah dapat salat tarawih di masjid ini pada tahun depan.

Listyono, project manager pembangunan Masjid Al Madina, mengatakan nantinya akan dibangun jembatan penghubung antara masjid dengan Bumi Pengembangan Insani (BPI) Dompet Dhuafa yang terletak di seberang masjid. Jembatan ini direncanakan selesai, Mei 2016.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement