Ahad 18 Oct 2015 17:12 WIB

Pengungsi Aceh Singkil di Sumut Sudah Dijemput

Aparat Kepolisian dan TNI berjaga di lokasi pasca kerusuhan di Desa Suka Makmur, Kec Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Rabu (14/10)
Foto: Antara/Moonstar Simanjuntak
Aparat Kepolisian dan TNI berjaga di lokasi pasca kerusuhan di Desa Suka Makmur, Kec Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Rabu (14/10)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 5.498 orang warga Aceh Singkil yang mengungsi di Tapanuli Tengah dan Pakpak Bharat, Sumatera Utara, pascabentrok pembakaran gereja seluruhnya sudah dijemput oleh Pemerintah Provinsi Aceh.

"Sudah tidak ada pengungsi Aceh Singkil lagi di Tapteng (Tapanuli Tengah) dan Pakpak Bharat karena sejak Jumat hingga Sabtu lalu sudah dijemput Pemkab Aceh Singkil bersama unsur muspidanya," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sumut, Eddy Syofian, Ahad (18/10).

Di Kecamatan Manduamas, Tapteng, jumlah pengungsi Aceh Singkil sebelumnya ada sebanyak 4.248 orang (868 KK) dengan rincian pria 2.041 orang dan perempuan 2.207 orang. Sementara di Kecamatan Bagindar Pakpak Bharat ada sejumlah 1.250 orang pengungsi.

Menurut Eddy, penjemputan warga Aceh Singkil itu dilaksanakan dengan berita acara penyerahan antara Pemkab Aceh Singkil dan kedua kepala daerah di Sumut itu.

Terjadinya bentrokan di Aceh Singkil, Selasa, 13 Oktober 2015 menyebabkan ribuan orang warga daerah itu mengungsi ke Tapteng dan Pakpak Bharat yang merupakan daerah perbatasan Sumut-Aceh Singkil tersebut.

"Meski pengungsi sudah pulang dan Aceh Singkil semakin kondusif, aparat keamanan Sumut masih tetap berjaga-jaga di dua kabupaten itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement