REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Negosiator iklim PBB akan bertemu Senin (19/10) untuk sesi terakhir mereka menjelang konferensi besar di Paris. Mereka terlibat dalam merumuskan perjanjian paling ambisius untuk melawan pemanasan global.
Delegasi dalam perundingan selama sepekan di Bonn, Jerman, diharapkan untuk memulai baris demi baris mengedit 20 halaman draft. Draft tersebut masih mengandung beberap pilihan tentang cara mengurangi emisi gas rumah kaca. Ilmuwan menyebut emisi gas rumah kaca adalah penyebab pemanasan planet ini.
Sebanyak 150 negara termasuk penyumbang emisi terbesar, Cina, Amerika Serikat, Uni Eropa dan India telah membuat janji sukarela untuk mengurangi emisi mereka setelah 2020.
Tapi beberapa analis menganggap janji mereka tidak akan cukup mencegah tingkat pemanasan. Utusan iklim Belanda, Michel Rentenaar mengatakan, elemen kuncinya adalah meningkatkan komitmen tersebut dari waktu ke waktu.
"Kami tidak ingin membuat gambar, kami ingin membuat film," ujarnya.