REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim SAR mengurangi jumlah personel untuk mencari empat penumpang helikopter tipe EC-130 PK-BKA yang hilang di sekitar perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Juru bicara Kantor SAR Medan, Hisar Turnip mengatakan jumlah personel dikurangi dari 800 orang menjadi 200 orang. Personel yang dikembalikan ke kesatuan asalnya berasal dari beberapa batalyon dari Kodam I/Bukit Barisan, Brimob, Polres Toba Samosir, Kodim 0210/Tapanuli Utara, Kodim 0207/Simalungun, dan lainnya.
Dia menjelaskan personel yang masih melakukan pencarian di kawasan Danau Toba adalah Basarnas dan TNI AL. Pencarian tersebut menggunakan beberapa kapal dan perahu karet milik TNI AL dan helikopter Basarnas.
"Pencarian dilakukan di perairan Danau Toba dan masuk wilayah Onan Runggu, Nainggolan, Sitio-tio, serta beberapa daerah lainnya di Kabupaten Samosir," katanya, Ahad (18/10).
Hisar menambahkan jumlah kapal yang melakukan pencarian di perairan Danau Toba juga dikurangi dari 25 unit menjadi 11 kapal.
Sebelumnya, penumpang helikopter yang selamat yakni Fransiskus Subihardayan (22) warga Dusun Tegal Bojan, Sleman, Yogyakarta, ditemukan Tim SAR Selasa (13/10) pukul 13.00 WIB di sela-sela eceng gondok di perairan Danau Toba.
Lokasi tersebut berada di Desa Sitinjak atau sekitar lima mil dari Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.
Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) terbang Ahad (11/10) sekitar pukul 11.00 WIB dari Sihotang, Kabupaten Samosir tujuan Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Helikopter yang dikemudikan pilot Teguh Mulyatno dan diisi teknisi Heri Purwantono dan tiga penumpang Nurhayanto, Sugianto, dan Fransiskus Subihardayan hilang kontak sebelum tiba di Bandara Kualanamu.