REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, kembali meliburkan anak Pendidikan Usia Dini (PAUD) termasuk Taman Kanak-Kanak (TK) dari aktivitas belajar mengajar disebabkan kualitas udara wilayah setempat kembali memburuk.
"Kesepakatan bersama dengan Disdik Provinsi Riau libur PAUD dua hari yakni Senin dan Selasa (19-20) ," ungkap Kadisdik Pekanbaru Prof Zulfadil di Pekanbaru, Senin (19/10).
Prof Zulfadil, menjelaskan pihaknya kembali menggelar rapat tertutup terkait kondisi kaulitas udara Pekanbaru yang kembali memburuk tiga hari terakhir ini. Padahal setelah sebelumnya mulai cerah dan asap hilang.
Dimana saat itu semua siswa dari berbagai jenjang diinstruksikan belajar seperti biasa.
"Hasil rapat tersebut sudah disebar melalui pesan singkat kepada para Pengawas pembina, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Kepala Sekolah, PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK," tuturnya.
Adapun bunyi instruksinya, lanjut Prof Zulfadil, mencermati kondisi kualitas udara Pekanbaru pada Minggu tanggal 18 Oktober pukul 15.00 wib. Sekaligus atas izin Kadisdik Provinsi Riau dan juga Wali Kota, maka memutuskan Pelaksanaan Belajar Mengajar (PBM) pada hari Senin dan Selasa 19-20 Oktober bagi anak PAUD libur.
Sementara bagi anak SD, belajar sampai pukul 10.00 WIB. "Sedangkan bagi murid SMP, SMA dan SMK, proses belajar mengajar akan terus dilangsungkan seperti biasa dengan catatan wajib pakai masker," tegasnya.
Prof Zulfadil, juga meminta peran aktif guru dan orangtua murid untuk mengingatkan anak mereka tetap tidak bermain di luar ruangan. Semua proses belajar mengajar harus dilakukan dalam kelas. "Terpenting ingatkan mereka tetap gunakan masker dan banyak minum air putih dan selalu dalam ruangan walaupun saat istirahat bermin," bebernya.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pekanbaru mengatakan data Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) Pekanbaru terhitung Ahad malam hingga Senin sudah 293 Psi atau berada pada level sangat tidak sehat.
Sebelumnya diberitakan pantauan Satelit Terra Aqua pada Minggu (18/10/2015) pukul 07.00 WIB Pulau Sumatra dikepung 1.085 titik api, 57 di antaranya terdapat di Riau. Demikian disampaikan, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB),