REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah berpikir membangun klub sepak bola baru di Jakarta. Namun, gubernur yang disapa Ahok ini mengatakan kemungkinan klasemennya masih di bawah klub yang ada sekarang.
"Biar lama nggak apa-apa, misalnya nanti kita ubah nama jadi Jakmania FC kan keren," kata Ahok saat berada di Balai Kota, Jakarta, Senin (19/10).
Namun, untuk menaikkan klasemennya sendiri harus melapor ke PSSI. Menurut Ahok, PSSI sedang kurang happy sama menpora dan pemerintah. "Nah saya nggak tahu," kata Ahok.
Sebelumnya, Ahok mengatakan keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membeli klub sepak bola Persija yang ada di Jakarta. Namun, untuk membeli klub Macan Kemayoran membutuhkan penelitian yang mendalam.
"Kita temukan sudah ada hutang, Rp 20 sekian miliar. Terus musti bayar dia lagi, enggak lucu dong. Harusnya kalau kamu cinta bola, udah enggak sanggup kelola, tim pertama udah kalah 3-0 lawan Bali, untung aku gak ke Bali diundang, Persija langsung lawan Bali, kalah 3-0," kata Ahok.
Jadi dia menyarankan, agar dapat mengajak beberapa orang yang punya hati untuk membeli club Persija. Meskipun membeli club Persija adalah proyek rugi, karena ada tiga pembayaran yang harus dilakukan.
Pertama membayar hutang Persija Rp 20 miliar, kedua membayar pengelolaan setiap tahun Rp 30 miliar, dan ketiga harus membayar pengambil alihan saham (akuisisi).
Diakui Ahok, untuk membeli club Persija harus mencari 30 pengusaha, yang sanggup berpatungan Rp 1 milliar per tahun. Namun jika bisa mendapatkan sponsor Rp 15 miliar, berarti patungan Rp 500 juta.
Kemudian untuk pengurus dan pemain lama yang gagal tetap dikasih saham, tapi jangan minta uang kontan. "Ini kan sama-sama, milik bersama 35 klub bola," ungkap dia.