Senin 19 Oct 2015 13:10 WIB

Megawati: Saya Merasa Terhormat Dapat Gelar Doktor HC

Megawati
Megawati

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri mengaku merasa terhormat menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Korean Maritime and Ocean University.

Universitas ini telah memberikan kontribusi siginifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi kemaritiman Korsel, hingga menjadikan Korsel sebagai negara terbesar kelima dunia dalam pelayaran dan perkapalan.

"Saya merasa terhormat dengan gelar Doktor Honoris Causa yang diberikan Korean Maritime and Ocean University, " katanya, dalam pidatonya, dihadapan pimpinan akademisi universitas tersebut di Busan, Korea Selatan, Senin (19/10).

Dalam pidato akademisnya yang bertajuk "Civilized Political Path For The People's Welfare and Indonesia Active Role in Promoting The World's Brotherhood", Megawati menuturkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, dengan luas wilayah perairan serta posisi strategis di antara dua samudera besar.

"Namun, teknologi dan industri kelautan, maritim Indonesia belum berkembang, masih tertinggal dibandingkan Korsel. Terkait itu, saya melihat peluang serta potensi kerja sama kedua negara untuk membangun teknologi kemaritiman," katanya.

Megawati menegaskan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panjang pantai terbesar kedua di dunia, sangat tergantung kepada kemampuannya untuk memanfaatkan dan mengelola laut dan segala sumber daya yang terkandung didalamnya.

"Karena itu, saya ingin agar Indonesia dan Korsel dapat menjalin kerja sama dalam mengeksplorasi, memanfaatkan sekaligus menjaga laut kita secara berkesinambungan," ucapnya.

Dalam acara penganugerahan gekar Doktor Honoris Causa tersebut, Megawati didampingi dua politisi PDIP Hugo Andreas Pairera dan Rokhman Dahuri. Hadir dalam kegiatan itu Presiden Korean Maritime and Ocean University Park Han-il, Ketua Partai Saenuri dan anggota sivitas akademika Korean Maritime and Ocean University.

Selain mendapat gelar Honoris Causa, Megawati juga akan mengunjungi "Taman Megawati" di Jeju.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement