REPUBLIKA.CO.ID, ACEH SINGKIL -- Kondisi keamanan di Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Senin (19/10) pagi terpantau kondusif. Aktivitas penduduk berjalan seperti biasa. Toko-toko di pasar tetap buka, sementara sekolah-sekolah tidak diliburkan.

Senin siang, rencananya akan dilaksanakan pembongkaran gereja-gereja ilegal yang menjadi salah satu pemicu insiden Aceh Singkil pada 13 Oktober. Insiden tersebut menyebabkan satu orang tewas tertembus peluru dan sebuah undung-undung tempat ibadah umat Nasrani dibakar di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah.

Korban tewas tersebut, yakni Syamsul bin Idal, merupakan anggota massa yang membakar undung-undung tersebut. Syamsul tewas pada 13 Oktober saat massa yang dia ikuti diadang massa penduduk Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan.

Sabtu (17/10) kemarin, republika.co.id menyambangi desa tempat kediaman orang tua Syamsul. Idal (70 tahun), ayah korban, mendesak kepolisian mengusut tuntas dan menghukum berat pelaku pembunuhan terhadap anaknya.

Kelompok aktivis Islam FPI Aceh saat bertakziah juga meminta Pemerintah Ddaerah Aceh Singkil membongkar gereja-gereja ilegal Senin ini. "Dan jika gereja yang dimaksud tidak juga dibongkar sesuai dengan kesepakatan, maka umat Islam akan membongkar sendiri," ucap Ustaz Hambalisyah Sinaga, juru bicara Forum Umat Islam Aceh Singkil, Sabtu.

Berdasarkan tuntutan Forum Umat Islam Aceh Singkil, berikut gereja-gereja ilegal yang didesak agar dibongkar. Kesepuluh gereja berikut sudah diakui pemda setempat sebagai tak berizin pendirian rumah ibadah.

a. GKPPD Desa Sangga Beru Silulusan Kecamatan Gunung Meriah

b. GKPPD Desa Pertabas Kecamatan Simpang Kanan

c. GKPPD Desa Kuta Tinggi Kecamatan Simpang Kanan

d. GKPPD Desa Tuhtuhan Kecamatan Simpang Kanan

e. GKPPD Desa Dangguran Kecamatan Simpang Kanan

f. GKPPD Desa Mandumpang Kecamatan Suro

g. GKPPD Desa Siompin Kecamatan Suro

h. GMII Desa Siompin Kecamatan Suro

i. GKPPD Desa Situbuh Tubuh Kecamatan Danau Paris

j. Gereja Katolik Desa Lae Balno Kecamatan Danau Paris.

Berdasarkan pantauan republika.co.id di Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, pada pagi dini hari ini, puluhan pasukan keamanan Kepolisian Daerah NAD sudah tiba dari Banda Aceh. Mereka terdiri atas pasukan Barakuda dan Gegana. Aparat kepolisian Aceh Singkil juga sejak pukul 07.00 WIB sudah mulai menyebar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika