REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyatakan siap menjadi jembatan bagi proses bersatunya kembali (reunifikasi) dua Korea.
"Ini tidak mudah. Tetapi, sejarah panjang hubungan Indonesia dan Korea Utara, Indonesia dan Korea Selatan, akan mampu menjadi jembatan yang positif untuk menyatukan dua korea," katanya, menjawab Antara di Beijing.
Komitmen menjadi jembatan bagi proses reunifikasi Korea tersebut ditegaskan Megawati Soekarputri dalam pidato akademisnya terkait gelar doktor honoris causa yang diberikan Korean Maritime and Ocean University di Busan, Korsel, Senin (19/10).
Dalam makalah akademisnya bertajuk "Civilized Political Path For The People's Welfare and Indonesia Active Role in Promoting The World's Brotherhood", ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut mengatakan, "Jika tugas memanggil maka saya siap untuk melayani sebagai jembatan, mambuka jalan bagi solusi damai untuk konflik Korea yang telah berjalan cukup lama."
Megawati mengatakan, sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia memiliki peran untuk ikut menjaga serta memeilihara perdamaian dunia dan komitmen tersebut sudah tertuang dalam konstitusi Indonesia.
Sejarah telah membuktikan bagaimana komitmen Indonesia untuk mewujudkan serta memelihara perdamaian itu dijalankan dengan sungguh-sungguh. "Indonesia bersama-sama negara perintis lainnya, seperti Mynamar, Pakistan, Sri Lanka, dan India menggagas penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada 1955.
Konferensi Asia Afrika pada 1955 telah berhasil mendorong solidaritas di antara negara-negara di seluruh Asia dan Afrika. Solidaritas bahwa kemerdekaan adalah hak dasar semua bangsa.
"Karenanya, saya berharap, reunifikasi dua Korea dapat segera diwujdukan, berdasar rasa saling menghormati, saling menghargai. Terkait itu, harus ada kemauan, komitmen yang keras dari dua pihak untuk bersatu, berdasar rasa kemanusiaan untuk memulai kembali dialog," kata Megawati.
Dia menekankan, proses reunifikasi harus dirintis dan dikembangkan tanpa campur tangan pihak luar, sehingga benar-benar didasarkan kemauan kedua Korea atas dasar rasa saling menghormati dan menghargai.
"Saya pribadi, dengan segenap hati saya sangat berharap perdamaian dapat segera diwujudkan di semenanjung ini. Dan, saya siap, jika tugas memanggil, sebagai jembatan untuk menanamkan rasa percaya kedua negara, membuka jalan solusi damai bagi konflik yang telah berlangsung lama ini," kata Megawati.