REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM - Di tengah upaya pemerintah Israel ingin mengambil alih kawasan Masjidil Aqsa, pemerintah Israel justru dikejutkan oleh draft terbaru badan situs warisan dunia PBB, UNESCO. Lembaga ini telah menetapkan Tembok Ratapan sebagai bagaian penting dari situs sejarah Masjidil Aqsa.
Draft yang terdiri dari enam halaman tersebut berisi rancangan situs warisan dunia yang diajukan beberapa negara dunia, termasuk negara-negara Timur Tengah.
"UNESCO menegaskan bahwa Ḥā'iṭ Al-Burāq atau Tembok Barat, yang juga dikenal sebagai Tembok Ratapan merupakan bagian integral Al Haram Al Sharif Masjidil Aqsa," tulis dalam salah satu draft resolusi UNESCO tersebut, Rabu (14/10).
Israel pun mengirimkan nota protes keras terhadap atas draf tersebut kepada UNESCO. Duta Besar Israel untuk UNESCO, Carmel Sharma HaCohen mengatakan resolusi UNESCO itu telah mengislamisasikan bangunan suci agama Kristen dan Yahudi.
Karena ia menilai draft tersebut telah mengenyampingkan sejarah 2000 tahun Yahudi dengan Bait Suci, Kuil Solomon sesuai termaktub dalam Alkitab. "Melepaskan Yahudi dari Tembok Barat (Tembok Ratapan) merupakan langkah yang berani bagi negara-negara yang anti Israel," ancam HaCohen.
Karenanya ia meminta UNESCO merubah draft tersebut dan mengembalikan Tembok Barat sebagai situs sejarah suci Yahudi, dan menghadirkan kembali Bait Suci yang kini berada di bagian dalam Masjid al Aqsa.
Isu situs warisan komplek Masjid al Aqsa antara Yahudi dan Muslim Palestina telah memicu kekerasan dan pembunuhan di berbagai wilayah Palestina. Israel bersikeras menduduki kawasan Masjid al Aqsa dan melarang akses umat Islam ke area ini, karena mempercayai area ini terdapat Bait Suci Temple Mount.