Selasa 20 Oct 2015 07:19 WIB

Satu Tahun Memerintah, Rakyat Minta Jokowi-JK Mundur

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Keresahan atas situasi bangsa hari ini menjadi keresahan bersama anak bangsa yang sangat menjaga masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama ini dinilai sangat mengecewakan, menyimpang dari janji-janji kampanye (Nawacita), gagal mewujudkan Trisakti, dan membuat situasi ekonomi nasional bertambah buruk.

"Rakyat sudah muak dengan janji manis karena faktanya rakyat yang terus menerus menanggung beban derita kelaparan dan rasa sakit akibat kebijakan Jokowi-JK yang tak pro rakyat," ujar Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI), Tri Joko Susilo, Senin (19/10) malam.

Menurut Tri, saat ini kondisi rupiah melemah, pemutusan hubungan kerja (PHK) dimana-mana, keperluan sehari-hari melambung tinggi, dan masih banyak lagi janji-janji pemerintah yang tidak ditepati. "Sudah tepat jika rakyat menuntut Jokowi-JK mundur," kata dia.

Hari ini adalah tepat satu tahun kepemimpinan Jokowi-JK. HMPI pun mendesak DPR RI sebagai wakil rakyat segera mencabut mandat Jokowi-JK  yang tidak sesuai dengan janji dan dianggap banyak melanggar konstitusi.

Jokowi-JK dinilai gagal total mengelola negara. "Rakyat hari ini sudah kehilangan batas kesabaran kepada pemerintahan Jokowi-JK," ucap Tri.

Negara, kata Tri, sudah dikuasai kapitalis asing dan aseng. "Mau tunggu apalagi? Segera cabut mandat Jokowi-JK, luruskan kiblat kembali ke Pancasila dan UUD 1945," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement