REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu mengonfirmasi sebuah pesawat tak berawak (drone) yang ditembak jatuh oleh pesawat tempurnya di wilayah udara Turki pada Jumat (16/10) adalah buatan Rusia.
Namun, Rusia telah mengaku drone itu bukan miliknya. "Drone tersebut jatuh adalah buatan Rusia. Namun Rusia telah mengatakan kepada kami bahwa itu bukan milik mereka," kata Davutoglu dalam wawancara dengan penyiar Turki Ahaber seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (20/10).
Seorang pejabat AS mengatakan pihaknya percaya drone itu asal Rusia. Davutoglu mengatakan hal itu bisa saja milik pasukan pemerintah Suriah yang mendapat pasokan senjata Rusia atau dari milisi Kurdi Suriah atau unsur-unsur lain.
Davutoglu mengatakan, jatuhnya pesawat tak berawak membuat negaranya bertekad untuk bereaksi melawan serangan di wilayah udara.
"Kejadian ini telah menunjukkan bahwa Turki kedua memiliki kapasitas dan kemauan politik untuk mengakhiri pelanggaran tersebut. Saya berharap Rusia akan mengadopsi sikap dan lebih berhati-hati, tidak akan terpengaruh secara negatif," ujarnya.