REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim membantah jika gelaran Piala Presiden berlangsung tanpa melibatkan PSSI. Menurutnya kabar tersebut tidak benar.
Ia mengklaim justru PSSI sangat berandil dalam penyelanggaraan turnamen garapan Mahak Sports and Entertainment tersebut. Azwan menjelaskan detail-detail keterlibatan induk sepak bola Indonesia di turnamen yang diikuti 16 klub Liga Indonesia.
''Pertama, pada awalnya tim transisi kemenpora menyatakan akan menggelar turnamen Piala Presiden dengan peserta klub-klub ISL. Namun tidak mendapat respon sama sekali dari klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) yang notabene anggota PSSI. Akhirnya, munculah promotor Mahaka Sport and Entertainment sebagai penyelenggara,'' Azwan menjelaskan.
Setelah Mahaka Sports and Entertainment berkonsultasi dengan PSSI, ia mengaku, akhirnya klub anggota PSSI itu bersedia mengikuti turnamen. Apalagi, sejumlah klub menggunakan ajang turnamen ini sebagai pengisi kekosongan setelah kompetisi ISL musim 2015 tidak dapat digelar akibat larangan dari Menpora terhadap dua klub peserta kompetisi, Arema dan Persebaya.
Kedua, Azwan melanjutkan, ada kesepakatan antara PSSI dan Mahaka yang diwakili Maruarar Sirait. Saat itu Ara, sapaan akrab Maruarar, menemui Presiden PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti saat berobat di Singapura akhir Juli silam.
''Kesepakatan yang diajukan Ara adalah nama turnamen tersebut kembali menjadi Piala Presiden. Hal itu dikatakan Ara setelah berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo yang dikatakan setuju melibatkan PSSI dalam pelaksanaan turnamen tersebut.''