Selasa 20 Oct 2015 12:50 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, Dengan senjata dan pisau, seorang warga Israel keturunan Arab hari Minggu (18/10) menyerang sekelompok orang Israel di stasiun bus Beersheba, menewaskan seorang tentara Israel dan mencederai 10 lainnya, sebelum ditembak mati oleh polisi.
Itu adalah serangan paling fatal dalam gelombang kekerasan terbaru beberapa minggu ini antara Palestina dan Israel, yang telah menewaskan delapan orang Israel dan 41 orang Palestina.
Polisi Israel mulai membangun tembok antara wilayah perumahan Armon Hanatziv, yang ditempati warga Yahudi, dan desa Jabel Mukaber, yang didiami orang Palestina, di Yerusalem timur guna mencegah kekerasan semakin parah.
Aksi kekerasan warga Palestina terhadap Israel pecah setelah ada kabar bahwa Israel berencana mengambil alih sebuah tempat di Yerusalem timur yang dianggap suci baik oleh umat Muslim maupun Yahudi.
Umat Muslim menyebutnya masjid al-Aqsa, sementara orang Yahudi memakai nama Temple Mount.
Meskipun Israel membantah tegas akan mengambil alih tempat itu dan mengubah peraturan tentang siapa yang bisa bersembahyang disana, aksi kekerasan belum mereda.
Video Editor: Casilda Amilah