Selasa 20 Oct 2015 14:53 WIB

Setahun Jokowi-JK, Ini Saran Aburizal Bakrie

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Ilham
Ketua umum Parta Golongan Karya (Golkar) versi Munas Bali, Aburizal Bakrie menyalami anak yatim saat perayaan HUT Golkar yang ke-51 di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (20/10).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua umum Parta Golongan Karya (Golkar) versi Munas Bali, Aburizal Bakrie menyalami anak yatim saat perayaan HUT Golkar yang ke-51 di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus memperhatikan kondisi ekonomi nasional. Ekonomi yang terpuruk dinilai dapat menyebabkan bertambahnya angka kemiskinan sehingga timbul persoalan radikalisme.

Menurut dia, selama satu tahun pemerintahannya, Presiden Jokowi telah berupaya untuk meningkatkan pembangunan nasional dengan pengembangan infrastruktur. Namun, memang masih banyak yang harus dikerjakan. Apalagi saat Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan soal bertambahnya angka kemiskinan.

“Bertambahnya angka kemiskinan menjadi lahan subur tumbuhnya aliran radikal, baik kanan maupun kiri,” kata ARB saat ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Kalibata merayakan HUT Golkar ke-51, Selasa (20/10).

Ia berharap ke depannya Pemerintah bisa mengatasi carut marutnya perekonomian bangsa. Selain itu, ARB menambahkan, sebagai kepala negara, Jokowi juga harus membenahi peselisihan partai politik (Parpol). Dengan begitu, hubungan pemerintah dan DPR bisa berjalan mulus.

“Nantinya, Presiden dengan pemerintahnya dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” tambah dia.

Selain berziarah ke TMP Kalibata, ARB juga menyelenggarakan Bakti Sosial (Baksos) di kawasan Kampung Pulo. Rencananya akan ada kegiatan santunan anak yatim dan pengobatan gratis di sana. Menurut ARB, kegiatan itu untuk menularkan aura positif ke masyarakat sekitar.

“Baksos ini untuk merasakan kesulitan orang lain. Perlu diadakan agar memberikan pengaruh positif ke mereka,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement