REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dewan Pembina DPP Partai Golkar Akbar Tanjung menyatakan, pada tahun 2019 mendatang partai yang berlambang Pohon Beringin itu optimis dapat memenangkan Pemilu secara demokratis.
"Di Pemilu 2019 mendatang, Golkar optimis dapat memenangkan Pemilu secara demokratis," kata Akbar Tanjung pada acara HUT Golkar ke-51 di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi Jalan Ahmad Yani, Selasa (20/10).
Sementara itu, menanggapi kisruh di tubuh partai Golkar yang sampai saat ini masih terbelah dua antara partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono belum juga islah, Akbar menyatakan secara pribadi kader Golkar harus rekonsiliasi.
"Saat ini, kita tunggu proses hukum PTUN dan Pengadilan Negeri. Kedua proses hukum ini bermuara ke Mahkamah Agung. Semoga keputusan hukum ini berbasis kepada keadilan hukum," jelasnya.
Ia menuturkan, seandainya partai Golkar (kubu Aburizal Bakrie) dalam upaya hukum menang di Mahkamah Agung, partai tersebut akan langsung melakukan konsolidasi dengan mengadakan musda.
"Partai Golkar pada 2015 pada agenda Pilkada masih ikut serta di banyak provinsi. Sementara Pilkada 2017 dan 2018 juga ikut. Sementara target kami adalah pada Pilkada serentak pada 2019 berharap ikut dan mendapat kemenangan sesuai yang diharapkan kader-kader kami di Kota Bekasi," tuturnya.
Akibat dualisme kepimpinan ditubuh Golkar hingga saat ini setidaknya di 50 Kota dan Kabupaten di Indonesia tidak bisa mengusung calon sendiri dalam Pilkada. Menurutnya, ini konsekuensi yang harus partai terima.
"Semoga masalah di tubuh Golkar cepat selesai dan tidak ada dualisme kepemimpinan dan kepemimpinan Aburizal Bakrie lah yang sah. Sehingga target mengikuti Pilkada di seluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia sudah tidak ada masalah," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika