REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan Safira Permatasari (20 tahun), mahasiswi jurusan Teknik Arsitektur Interior, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) hingga kini diketahui. Orangtua Safira dilaporkan sudah melaporkan hilangnya putri mereka kepada kepolisian.
Sayangnya, Humas FTUI, Tikka Anggraeni melalui pesan singkatnya tidak bisa memberikan keterangan kepada wartawan. Penolakan itu disebut Tikka atas permintaan orangtuanya.
Ini dilakukan demi kebaikan yang bersangkutan, kata Tikka. "Saat ini sudah ditangani oleh kepolisian. Mohon maaf, sesuai permintaan keluarga dan untuk menjaga keselamatan Safira, kami tidak dapat memberikan informasi lebih," katanya, Selasa (20/10).
Tikka juga meminta agar seluruh pihak berdoa demi keselamatan safira. "Mohon doanya ya, terima kasih," sebutnya.
Kabar hilangnya Safira sendiri sudah diinfokan rektorat UI. Namun kampus juga tak ingin gegabah dan berupaya menghormati orangtua Safira yang sudah melaporkan hal itu ke kepolisian.
Sebelumnya dilaporkan, Safira terakhir dilihat naik taksi Blue Bird pada Senin (19/10) di Tanjung Barat pukul 11.00 WIB. Namun mahasiswi tersebut dari kemarin hingga kini belum bisa ditelepon.
Hingga kini posisi tidak diketahui posisinya ada di mana. Safira memiliki ciri-ciri rambut hitam panjang, tinggi sekitar 160 sentimeter. Sayangnya hingga berita ini diturunkan, Jaldi pihak yang harus dikontak jika Safira ditemukan, belum bisa dihubungi. Begitu pula ibunda Safira belum bisa dihubungi. Berkali-kali ditelpon tidak diangkat, hanya terdengar bunyi kotak suara di telepon.