Rabu 21 Oct 2015 07:30 WIB

Ahok ke Singapura Tanpa Koordinasi, Ini Komentar Ketua DPRD DKI

Rep: c26/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama serta Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi (kanan) memaparkan hasil pertemuan membahas APBD DKI di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/4). ANTARA/Yudhi Mahatma.
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama serta Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi (kanan) memaparkan hasil pertemuan membahas APBD DKI di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/4). ANTARA/Yudhi Mahatma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi enggan berkomentar perihal kunjungan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ke Singapura. Basuki bertandang ke Singapura dalam rangka meninjau penataan kota dan mencari investor untuk BUMD DKI.

Prasetyo mengaku tidak bisa berkomentar apa-apa. Pasalnya Basuki tidak berkoordinasi apapun dengan dirinya sebagai ketua DPRD. "Ya sebetulnya juga kan harus berkoordinasi dengan DPRD. Ini saya nggak bisa kasih komentar apa-apa, ya biar dia dapat apa yang diinginkanlah," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (20/10).

Menurutnya pemerintahan terbagi eksekutif dan legislatif. Karenanya wajar seharusnya ada koordinasi antara keduanya untuk kepentingan Jakarta. Namun kenyataannya, Ahok, sapaan akrab Basuki disebutnya tidak berkoordinasi apapun. Terkait pembangunan atau pencarian investor untuk BUMD.

"Ya gue nggak ngerti deh itu, gimana gue enggak diajak ngomong," ucapnya.

Ahok bertandang ke Singapura, Senin (19/10) kemarin. Tujuannya untuk meninjau pembangunan di Singapura yang bisa diaplikasikan ke Jakarta. Termasuk soal transportasi. Tak hanya itu ia ingin mengajak para ahli dari Indonesia yang bekerja di sana untuk kembali ke Indonesia bekerja sama dengan Pemprov mengelola BUMD.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement