REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA -- Slovenia akan meminta Uni Eropa untuk mengirim pasukan polisi tambahan untuk perbatasannya dengan Kroasia. Ini dilakukan untuk membantu menangani meningkatnya jumlah migran yang menuju Eropa Barat.
"Kami membutuhkan bantuan cepat dari Uni Eropa," kata Presiden Slovenia Borut Pahor, pada Selasa (20/10), seperti dilansir Arab News.
Hal itu disampaikan Pahor usai menggelar pertemuan dengan Dewan Presiden serta Kepala Eksekutif Uni Eropa, Donald Tusk dan Jean Claude Juncker, di Brussels.
Tentang 19.500 migran yang telah memasuki Slovenia, Kementerian Dalam Negeri Slovenia mengatakan kepadatan di perlintasan perbatasan Balkan disebabkan Hungaria yang menutup perbatasan selatan. Itu yang membuat para migran berusaha mencari rute baru melalui Slovenia.
Pemerintah Slovenia meminta bantuan dari Uni Eropa, lantaran dengan penduduknya yang hanya dua juta orang, sulit untuk Slovenia mengatasi aliran migran.
Terkait rencana Slovenia membangun pagar seperti Hungaria, Menteri Dalam Negeri Bostjan Sefic, mengaku tidak menutup kemungkinan hal itu akan dilakukan. Sefic menerangkan 140 tentara telah dikirim ke perbatasan dan bekerja sama dengan polisi.
PBB juga mencatat lebih dari setengah juta pengungsi dan migran telah tiba melalui jalur laut di Yunani tahun ini, dengan tingkat kedatangan yang terus meningkat.