Rabu 21 Oct 2015 14:03 WIB

Skandal Korupsi Pemimpin Kelompok Gereja di Singapura

Pemimpin kelompok gereja CHC Kong Hee dan istrinya.
Foto: Reuters
Pemimpin kelompok gereja CHC Kong Hee dan istrinya.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pendiri kelompok gereja Singapura, City Harvest Churh (CHC) dan lima pemimpin lainnya terbukti bersalah menyelewengkan uang jutaan dolar Singapura, Rabu (21/10). Para Pelaku mengalihkan uang publik itu untuk mendukung karir istri pemimpin kelompok sebagai seoang penyanyi.

Skandal ini cukup menarik perhatian warga Singapura. Hal ini mengingat kasus penyelewengan itu terbilang jarang terjadi di bawah sistem Singapura yang tidak menoleransi Korupsi.  

Seperti dikutip Reuters,  pastor senior Kong Hee memimpin CHC, salah satu kelompok gereja terbesar yang mendorong pencampuran nilai spiritual dan materil. Namun enam petinggi gereja itu terbukti menyalurkan yang hampir 51 juta dolar Singapura untuk mendorong karir istri Kong, Ho Yeow Sun.

Ho yang fokus dalam dunia musik pop Mandarin telah mengeluarkan sejumlah album, termasuk "Embrace" melalui Warner Music Taiwan.

Pihak gereja mengatakan, mereka sedang memikirkan untuk mengambil langkah hukum baru. Namun sejumlah pengacara tersangka mengatakan, klien mereka akan mengajukan banding.

Semua tersangka telah dibebasbakan sementara dengan uang jaminan antara 750 ribu dolar Singapura dan 1 Juta dolar Singapura. Kendati bebas, para tersangka tidak diperkenankan ke luar negeri. 

Kelompok gereja ini memiliki ambisi untuk menjadikan Singapura sebagai pusat Kristen Evangelis dan menyampaikan kepercayaan mereka ke luar. Kong telah ditangkap dan didakwa pada 2012 dengan pelanggaran pidana memalsukan rekening dan melanggar kepercayaan.

Hakim See Kee OOn mengatakan, keenam tersangka terbukti melakukan konspirasi penipuan dan pemalsuan rekening.  Menurutnya uang yang dipinjamkan ke produksi musik Xtron dan pabrikan kaca bukanlan investasi sesungguhnya. "Semua salah dalam menyalahgunakan dana CHC," ujarnya.

sumber : Reuters/Channel News Asia
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement