REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, lahan milik Sinarmas masih menjadi salah satu lahan dengan kebakaran terbesar. Saat ini bantuan dari Rusia terpusat untuk pemadaman di lahan milik Sinarmas di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dari hasil pertemuan bersama Menko Polhukam dan Deputi III Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyatakan pemadaman akan terfokus pada wilayah Air Sugihan, OKI di lahan milik Sinarmas. Anggota Kodam dan Polda dikerahkan untuk memadamkan daerah ini.
"Menko saran untuk menambah lagi pesawat jenis Be200, Pelican (Bombardier) dan beliau menyebutkan masing-masing lima unit dan operasinya dikombinasikan dengan penggunaan bahan kimia," ujar Sutopo saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (21/10).
Kapolri, menurut Sutopo, sudah menginstruksikan kepada Sinarmas untuk menambah peralatan guna pemadaman di daerah tersebut. Selain itu, Menko meminta pihak BNPB untuk menambah lima unit air tractor yang alokasinya tiga unit untuk Sumsel dan dua unit untuk Kalimantan Tengah.
Sutopo mengatakan saat ini Indonesia sudah menerima bantuan setidaknya dari tiga negara yakni dari Australia, Rusia, dan Malaysia. Namun, Sutopo mengatakan pihaknya saat ini masih membuka kesempatan bagi negara tetangga yang hendak menyalurkan bantuan.