REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Kepolisian mengawal empat gereja dengan menempatkan Pasukan Pengamanan Masyarakat (PAM) tertutup berpakaian preman. Tujuannya untuk melihat lebih dekat kondisi rumah ibadah di seputar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Kapolres Aceh Barat AKBP Teguh Priyambodo Nugroho melalui Kabag Ops Kompol Hamidi di Meulaboh, Rabu (21/10) mengatakan, sementara sebagian petugas lain berseragam dinas melakukan patroli dialogis yang langsung melakukan komunikasi. "Pengamanan rumah ibadah gereja masih tetap dilakukan, cuma banyak polisi yang PAM tertutup mengunakan pakaian preman agar jangan terlalu nampak. Kalau yang baju dinas polisi cuma yang patroli dialogis juga masuk untuk memastikan," katanya.
Pengamanan yang diberikan pihak kepolisian tersebut juga di back up aparat TNI guna memberi rasa aman bagi seluruh masyarakat. Selain itu juga untuk mencegah munculnya aksi kejahatan di tengah masyarakat.
Menurutnya, seluruh unsur tokoh lintas agama yang ada di Kabupaten Aceh Barat telah memiliki komitmen pada semua aturan yang sudah ada. Aturan yang dimaksud adalah menjalani kehidupan saling rukun walau berbeda agama dan mengikuti aturan di daerah tersebut.
Kompol Hamidi mengatakan, pertemuan yang telah digagas pihaknya baru-baru ini melahirkan satu kesepakatan bersama untuk melakukan musyawarah rutin setiap bulan satu kali. Hal itu sesuai arahan Forum Komunikasi Unsur Pimpinan Daerah (Forkopimda). "Sesuai arahan muspida untuk tindak lanjutnya akan dilaksanakan pertemuan lintas agama secara rutin setiap bulan satu kali di Aceh Barat untuk menampung aspirasi masyarakat dan tokoh agama. Kemudian dalam skop lebih besar dilaksanakan oleh pemda," ujarnya.