Rabu 21 Oct 2015 18:22 WIB

Israel Kecam Pengajuan Resolusi UNESCO Atas Al Aqsa

Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotoveli.
Foto: israelnationalnews.com
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotoveli.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel mengecam pengajuan resolusi negara Arab terkait Al Aqsa. Israel menyebutnya sebagai usaha yang jelas untuk mendistorsi sejarah.

"Temple Mount dan Tembok Barat di jantung Yerusalem tempat dasar sejarah Yahudi. Ini adalah fakta tak terbantahkan dari sejarah," kata Wakil Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely.

Kepala UNESCO Irina Bokova, Selasa (20/10), menyatakan keprihatinan atas masalah ini.

"Dia menyesalkan proposal baru-baru ini yang sedang dibahas oleh dewan eksekutif UNESCO yang bisa dilihat mengubah status Kota Tua Yerusalem dan tembok-temboknya yang tercantum dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, dan yang lebih lanjut bisa menghasut ketegangan," kata badan PBB dalam sebuah pernyataan.

Direktur jenderal meminta dewan eksekutif UNESCO mengambil keputusan yang tidak makin mengobarkan ketegangan di lapangan dan yang mendorong penghormatan kesucian tempat suci itu.

Gugua Al-Aqsa adalah sebuah lapangan seluas 14 hektare di sudut barat daya Kota Tua yang dicaplok oleh Israel dalam Perang 1967 dan kemudian dijajah dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui secara internasional.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota tak terbagi, tetapi Palestina menginginkan sektor timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement