REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 50 personel Satuan Tugas Penjaga Perbatasan dari Brigif 13 Kostrad dan 450 personel dari Batalyon Infanteri 323/R/13/1 Kostrad, kembali usai menjalani tugas selama sepuluh bulan di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.
Kepulangan personel Kostrad ke tanah air ini, disambut langsung oleh Panglima Divisi Infanteri I Kostrad Mayor Jenderal TNI Sudirman. Para personel ini ditugaskan sejak November 2014 lalu untuk menjaga garis perbatasan di Papua dari penyusupan dan gangguan dari gerombolan bersenjata.
Dalam sambutannya, Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad meminta agar seluruh personel yang baru pulang dari penugasan memanfaatkan waktu sebaik mungkin karena masih banyak tugas dan tanggung jawab yang akan dibebankan. Pangdivif 1 Kostrad juga berpesan agar prajurit tetap mengadakan latihan rutin untuk meningkatkan kemampuan tempur.
"Terima kasih atas pengabdiannya menunaikan tugas mengamankan daerah perbatasan RI-Papua Nugini dengan baik," katanya di Tanjung Priok, Rabu (21/10).
Kepada para personel Kostrad ini, Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad berpesan agar seluruh personel segera melaksanakan konsolidasi dengan teliti, cermat dan mencatat terhadap semua perlengkapan terutama amunisi dan bahan peledak.
"Semuanya agar dapat di inventarisir dan dipertanggung jawabkan dengan benar," ujarnya.
Panglima juga meminta agar semua personel Kostrad bisa menjaga nama baik korps dan kesatuan dalam bersikap, khususnya untuk tidak mendatangi tempat-tempat hiburan malam.
"Segera sesuaikan kembali diri kalian pada kehidupan di asrama dengan mematuhi disiplin hukum serta tata tertib yang berlaku," katanya menegaskan.