REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pada Rabu (21/10). Kunjungan itu diharapkan dapat mengakhiri kekejaman Israel yang telah menewaskan 53 warga Palestina selama sepekan.
Setelah pertemuan dengan Ban, Abbas menegaskan bahwa pemerintah Palestina memiliki hak untuk menggunakan segala cara yang sah, demi melindungi rakyat Palestina dari agresi Israel yang terus berlanjut.
"Kami telah kehilangan kemampuan untuk melindungi diri sendiri. Kami tidak punya pilihan lain selain mencari perlindungan internasional," kata Abbas seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (21/10).
"Kami berharap PBB akan membantu kami melindungi rakyat kami dari terorisme," ujar Abbas.
Abbas menegaskan, pemerintah Palestina berkomitmen untuk mencari solusi damai, berdasarkan perjanjian internasional. "Israel harus memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani, jika tidak, kami tidak akan dapat melanjutkan perjanjian sendiri," kata Abbas.
Ia memperingatkan pelanggaran Israel terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem Timur, terutama Masjid Al-Aqsa, akan membuka potensi konflik agama.
Sementara, Ban Ki-moon mendesak masyarakat internasional untuk memenuhi komitmen kepada Palestina dan mengambil sikap tegas terhadap kekerasan, hasutan dan kebencian. Ban menerangkan penyerbuan tempat suci akan terus menyebabkan gelombang kekerasan.
"Tidak ada pembenaran untuk membunuh. Kami akan terus mendukung semua upaya untuk menciptakan kondisi demi membuat perundingan yang berarti," ujar Ban usai bertemu Abbas.