Kamis 22 Oct 2015 06:46 WIB

Harga Tembakau Petani Turun Hingga 300 Persen

Rep: Edy Setyoko/ Red: Ilham
 Petani tembakau sedang menanam bibit tembakau, sebagian besar warga temanggung berprofesi sebagai petani Tembakau. Petani Tembakau
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petani tembakau sedang menanam bibit tembakau, sebagian besar warga temanggung berprofesi sebagai petani Tembakau. Petani Tembakau

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Senyum petani pada saat panen tembakau di lereng Gunung Merbabu, Boyolali, Jateng tak berlangsung lama. Memasuki masa puncak petik saat ini, petani justru kesulitan menjual hasil panen.

Salah satu penyebab kesulitan menjual hasil panen, menurut petani, karena gudang pabrikan rokok sudah penuh. Sehingga tidak menerima penjualan tembakau dari petani lagi. ''Repot sekarang,'' ujar Sukarno (60) petani asal Cepogo, Boyolali, Kamis (22/10).

Biasanya, petani menjual tembakau rajangan ke gudang pabrikan di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung. Sekarang, gudang yang sudah penuh stok tidak bisa menerima setoran petani. Kondisi ini menyebabkan berimbas harga tembakau anjlog.

''Mungkin, mudah-mudahan harga tembakau tahun depan harga lebih baik,'' tambah Sukardi (65) petani tembakau asal Desa Tarubatang, Selo, Boyolali.