REPUBLIKA.CO.ID, -- MARS menjadi film Indonesia pertama yang syuting di perpustakan Bodleian, Oxford, London, Inggris. Selama empat hari, film yang dibintangi Acha Septriasa ini syuting di tempat yang juga menjadi lokasi film Harry Potter untuk Hogwarts Interior, bagian dalam sekolah Hogwarts.
"Belum pernah ada orang Indonesia yang syuting real disana. Kami excited tentunya, jadi film Indonesia pertama yang syuting disana," ujar Sahrul Gibran, sutradara film MARS saat berbincang dengan wartawan, Rabu (22/10) kemarin.
Menurut Sahrul, mendapatkan izin syuting resmi di sejumlah lokasi di Inggris bukanlah perkara mudah. Apalagi ia menggunakan perpustakaan Bodleian dan Sheldonian Thetre di Universitas Oxford, yang notabene merupakan bangunan bersejarah yang dilindungi. Karena itu ia diharuskan menyiapkan dana asuransi sekitar Rp 50 miliar.
"Awalnya kita juga tidak dapat izin, tapi karena ini adalah film tentang pendidikan jadinya dipermudah," kata Sahrul.
Andy Shafik selaku produser mengatakan, pemilihan London sebagai lokasi karena memang sesuai dengan kebutuhan cerita. Meskipun komposisi cerita di London hanya 20 persen, sementara sisanya di Gunung Kidul, Yogyakarta.
"Selama syuting kami bekerja sama dengan production house disana. Jadi kami benar-benar syuting pakai drone dan lain-lain. Tidak sembunyi-sembunyi," kata Shafik.
MARS merupakan film yang diangkat dari novel berjudul sama. Film ini mengisahkan perjuangan seorang ibu mengarahkan pendidikan untuk anaknya di tengah berbagai hambatan yang menghimpitnya.
Selain Acha Septriasa, film ini turut dibintangi sejumlah nama seperti Kinaryosih, Chelsea Riansy, Teuku Rifnu Wikana, Cholidi Asadil Alam juga Jajang C Noer.
Film ini direncanakan tayang akhir tahun 2015 atau pertengahan tahun 2016.