Kamis 22 Oct 2015 16:17 WIB

Tiga Kota Ini Masih Dikepung Asap

Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo, Jambi, Selasa (20/10).
Foto: Antara
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo, Jambi, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih terus mengepung wilayah Palangkaraya Kalimantan Tengah, Jambi dan juga Pekanbaru, Riau serta wilayah lainnya di Tanah Air.

"Bahkan Palangkaraya, Jambi dan Pelanbaru nyaris terisolasi selama lebih dari dua bulan karena terkepung asap," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis.

Jutaan warga masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, tambah Sutopo Purwo Nugroho, terus-menerus terpapar langsung oleh asap. "Ini menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat," katanya.

Hingga saat ini, tambah dia, tercatat penderita ISPA mencapai 450.431 jiwa sejak Juli hingga sekarang.

"Di Riau sekitar 65.232 jiwa, Jambi 90.747 jiwa, Sumatera Selatan 101.332 jiwa, Kalimantan Barat 43.477 jiwa, Kalimantan Tengah 52.213 jiwa dan Kalimantan Selatan 97.430 jiwa.

Sutopo menambahkan, jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih besar karena masih banyak warga masyarakat yang tidak berobat ke puskesmas atau rumah sakit.

Hal itu mengakibatkan datanya tidak tercatat. "Besar kemungkinan jumlah sebenarnya lebih banyak lagi," katanya.

Jarak pandang di sejumlah wilayah di Indonesia, kata dia, juga memburuk.

"Jarak pandang tadi pagi di Padang 1.200 meter, Pekanbaru 50 meter, Jambi 700 meter, Palembang 1.000 meter, Pontianak 400 meter, Ketapang 300 meter dan Palangkaraya 100 meter," katanya.

Sementara itu, kualitas udara di sebagian besar daerah di Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah berada pada level berbahaya.

Upaya pemadaman, tambah dia, terus dilakukan baik melalui darat maupun udara.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement