REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan melibatkan lebih jauh TNI dan Polri dalam menangani bencana kabut asap di Sumatra dan Kalimantan.
"Kami akan berikan tanggung jawab lebih untuk meminimalkan ini (kabut asap)," ujar Luhut dalam konfrensi pers penanganan kabut asap, Kamis (22/10).
Luhut pun berencana akan meninjau langsung kondisi hutan dan lahan di Kalimantan pada Sabtu (24/10).
"Kami akan naik mobil untuk mengetahui masalahnya lebih dalam," ucapnya.
Ia mengatakan Kemenkopolhukam akan berkonsolidasi dengan BUMN agar segera memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak bencana asap.
"Semua yang dimungkinkan bantu anak bangsa," kata Luhut.
Luhut menambahkan, selain Sumatera dan Kalimantan, pihaknya juga akan memperhatikkan pemadaman karhutla di wilayah Merauke, Papua.
Kebakaran hutan dan lahan masih meluas. Tercatat 2.742 hotspot di Indonesia pada Kamis (22/10). Daerah yang banyak banyak hotspot adalah Papua 744 hotspot, Sumatera Selatan (703), Kalimantan Tengah (462), Kalimantan Barat (290), dan Kaltim (153)
Asap pekat masih mengepung Sumatra, Kalimantan dan sebagian Papua. Bahkan beberapa kota seperti Palangkaraya, Jambi dan Pekanbaru nyaris terisolir selama lebih dari dua bulan karena terkepung asap. Jutaan masyarakat terpapar langsung oleh asap sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar.
Hingga saat ini tercatat penderita ISPA mencapai 450.431 jiwa sejak Juli hingga sekarang. Diperkirakan jumlah sebenarnya jauh lebih besar karena banyak masyarakat yang tidak berobat ke puskesmas atau rumah sakit sehingga datanya tidak tercatat.
Operasi udara, darat, penegakan hukum, pelayanan kesehatan dan sosialisasi terus dilakukan oleh pemerintah. Sebanyak 4.543 personil TNI dari Jakarta telah dikirim ke Sumsel, Riau, Kalteng dan Kalsel memperkuat satuan wilayah di sana.