Kamis 22 Oct 2015 18:11 WIB

Antisipasi MEA 2015, Pemkab Bandung Perkuat Produk Lokal

Rep: c12/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengunjung mencoba produk UMKM di pameran Indonesia Internasional Halal Expo, Jakarta, Kamis (1/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pengunjung mencoba produk UMKM di pameran Indonesia Internasional Halal Expo, Jakarta, Kamis (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Bandung terus berupaya memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Upaya itu dilakukan demi menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Salah satu cara untuk memperkuatnya, Pemkab Bandung menjalin kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Jalinan kerja sama dipandang baik sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas produk UMKM di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang Naser menuturkan, produk UMKM yang potensial di wilayahnya yaitu produk tekstil, makanan olahan, dan pemanfaatan limbah kertas. Di momen pasar bebas nanti, menurut Dadang, Indonesia akan banyak didatangi produk-produk barang dan jasa dari luar negeri.

"Makanya harus ada peningkatan kualitas SDM dan produk kita. Tiap produk ini harus punya kualitas, rapi dan harganya juga harus terjangkau," kata Dadang, Kamis (22/10).

Selain produk-produk asing yang akan membanjiri Indonesia, kata Dadang, tentu akan banyak nantinya tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. "Bisa saja nanti banyak tenaga medis atau insinyur yang datang dari negara ASEAN buat bekerja di sini (Indonesia)," ujar dia.

Karena itu, beberapa langkah pun tengah dipersiapkan Pemkab Bandung. Misalnya, dengan penguatan daya saing ekonomi, program aku cinta Indonesia, perbaikan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia dan reformasi kelembagaan dan pemerintah.

Selain itu, Dadang menambahkan, pasar bebas ini justru harus dijadikan peluang bagi tenaga kerja lokal agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing. Untuk itulah, ia meminta agar masyarakat Kabupaten Bandung untuk tetap bekerja keras, ulet dan sabar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement