REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang tentara Israel menembak dan membunuh seorang pria Yahudi yang diduga penyerang dari Palestina di Yerusalem. Insiden ini terjadi di tengah kegelisahan yang melanda Israel atas serangkaian serangan penusukan.

Juru bicara Kepolisian Micky Rosenfeld seperti dilansir AP pada Kamis (22/10) mengatakan, tentara telah dikerahkan di Yerusalem untuk memperkuat polisi pada Rabu (21/10) malam. Saat diminta identitasnya, pria tersebut menurutnya justru bentrok dengan tentara dan mencoba merebut salah satu senjata mereka. 

"Seorang tentara menembak pria itu, yang kemudian tewas karena lukanya. Para tentara curiga ia adalah teroris," kata Rosenfeld.

Sejak serangan meningkat, banyak warga Israel telah membeli semprotan merica untuk membela diri. Beberapa pejabat pemerintah juga telah menyerukan warga untuk membawa senjata api untuk melindungi diri.

Israel telah meningkatkan keamanan di seluruh negeri dengan mengirim ratusan tentara untuk mendukung ribuan polisi. Polisi pun telah mendirikan hambatan beton dan pos pemeriksaan di pintu masuk ke daerah-daerah Arab di Yerusalem Timur, di mana banyak penyerang berasal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika