Kamis 22 Oct 2015 20:52 WIB

Korban ISPA Karena Asap Capai 450 Ribu Kasus

Rep: C05/ Red: Bayu Hermawan
  Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memberi keterangan kepada wartawan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (22/10).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memberi keterangan kepada wartawan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan korban Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat asap jumlahnya bisa mencapai 500 kasus per minggu. Angka ini selalu menunjukan kenaikan dari waktu ke waktu.

"Di Kalteng tercatat ada 52.213 kasus, Riau 65.232 kasus, Jambi 90.747 kasus, Sumatera Selatan 101.032, Kalimantan Barat 43.477 dan Kalimantan Selatan 97.430," ujarnya di Kantor Kemenkes, Kamis (22/10).

Terkait kondisi ini, Nila menganjurkan beberapa hal. Yakni agar anak anak, balita dan juga penderita penyakit pernafasan jangan keluar rumah. Andai mesti keluar rumah, tetap gunakan masker jenis N95.

"Sebab ISPU di atas angka 50 berbahaya bagi bayi. Lalu Ispu di atas angka 200 berbahaya bagi anak anak. Apalagi Ispu di atas angka 400 berbahaya untuk orang dewasa," katanya.

Selain itu, dirinya juga menghimbau agar rumah warga ditutup rapat ventilasinya. Supaya asap tidak masuk ke dalam rumah. Bisa juga lubang udara ditutup oleh kain yang basah. Ini untuk menghambat partikel kotoran asap agar tersaring di kain.

Hingga sekarang, tercatat sudah ada 10 korban meninggal akibat bencana asap. Yang terbaru kasusnya menimpa bocah lelaki asal Pekanbaru, Ramadhani Lutfi Aerli (8). Dia meninggal Rabu (22/10) dengan hasil scan paru parunya penuh dengan asap.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement