REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Bandara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara, Kamis petang, akhirnya dibuka setelah ditutup sejak pagi akibat kabut asap yang melanda sebagian besar wilayah ini selama dua hari terakhir.
"Penerbangan saat ini kembali karena aktivitas dibuka pada Kamis (22/10) petang karena jarak pandang sudah 4 KM," kata Kepala Bandara Sultan Babullah Ternate, Rasburhany di Ternate, Kamis.
Menurut dia, sejak jarak pandang kembali normal, pihak Bandara Babullah langsung membuka aktivitas penerbangan dan pesawat Garuda Indonesia jenis Bombardir dari Manado mendarat pada Kamis (22/10) petang.
Dibukanya aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate, maka bisa mengurangi terjadi antrian penumpang, baik keluar maupun masuk Provinsi Maluku Utara.
Sebelumnya, sejak Kamis Pagi (22/10) ditutup untuk aktivitas penerbangan karena kabut asap di sekitar Bandara Sultan Babullah. Kabut asap di kawasan Bandara Babullah mengakibatkan jarak pandang hanya 800 meter, sehingga tidak memungkinkan untuk aktivitas penerbangan yang sesuai ketentuan jarak pandangnya minimal 5.000 meter.
Akibat penutupan Babullah Ternate tersebut, maskapai penerbangan dengan tujuan Ternate yakni dari Jakarta, Makassar dan Surabaya terpaksa dialihkan ke Bandara Sam Ratulangi, Manado (Sulut).
Sejumlah penumpang yang ditemui di Bandara Sultan Babullah menyatakan panik dan trauma dengan kondisi yang mereka alami saat pesawat ditumpanginya tak berhasil mendarat dengan sempurna.
Salah seorang penumpang tujuan Jakarta-Ternate, Hasan Baay mengaku sangat trauma dengan penerbangan kali ini, sebab saat pesawat akan mendarat ke Bandara Sultan Babullah, ternyata batal akibat kabut asap dan dialihkan penerbangannya ke Bandara Sam Ratulangi.
"Kami sangat trauma, apalagi saat pesawat tidak bisa mendarat dengan sempurna di Bandara Sultan Babullah, sehingga manuver selama 15 menit di udara membuat penumpang panik dan akhirnya dialihkan ke Bandara Sam Ratulangi," katanya.