Jumat 23 Oct 2015 09:13 WIB

Program Bela Negara untuk Menangkal Pengaruh Asing

   Kader bela negara mengikuti upacara pembukaan pelatihan bela negara di Badiklat KeMenhan, Jakarta, Kamis (22/10).  (Republika/Wihdan)
Kader bela negara mengikuti upacara pembukaan pelatihan bela negara di Badiklat KeMenhan, Jakarta, Kamis (22/10). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pendidikan bela negara bagi rakyat Indonesia tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme yang cukup tinggi, tetapi juga menangkal berbagai pengaruh negatif dari negara asing.

"Kemajuan dan perkembangan zaman yang sangat pesat terjadi saat ini, jelas akan membawa pengaruh bagi bangsa Indonesia, dan hal ini perlu disaring dengan memberikan pelatihan bela negara," kata Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Abdul Hakim Siagian SH di Medan, Kamis (22/10), ketika diminta tanggapannya mengenai bela negara tersebut.

Bela negara itu, menurut dia, sangat tepat dilaksanakan bagi masyarakat, terutama mengingat jiwa patriotisme rakyat yang semakin pudar dan kurang memiliki tanggung jawab. "Jika hal seperti ini terus dibiarkan dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah, maka dikhawatirkan masyarakat kurang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Hakim.

Dia menyebutkan, gagasan Kementerian Pertahanan melaksanakan bela negara itu bagi masyarakat sangat perlu didukung dan disosialisasikan secara luas. Apalagi, Indonesia akan mengalami berbagai pengaruh dari negara-negara maju di dunia, seperti strategi proxy war atau konsep perang modern, yakni dengan memasok narkoba.

Tujuannya untuk merusak mental dan kepribadian pemuda Indonesia, sehingga bangsa ini di masa depan tidak memiliki generasi muda yang berkualitas tinggi. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan tingkat prevalensi yang tinggi memang merupakan pasar yang sangat menarik dan menguntungkan bagi bandar narkoba yang umumnya merupakan sindikat internasional.

Melalui konspirasi internasional, generasi muda Indonesia tanpa sadar dapat dihancurkan tanpa harus menggunakan kekuatan senjata. Karena itu, diperlukan pelatihan bela negara tersebut untuk diberikan kepada masyarakat guna mewaspadai pengaruh asing yang bertujuan menghancurkan bangsa Indonesia.

Belum lagi, pengaruh Organisasi Gerakan Islam Irak dan Iran (ISIS) yang kemungkinan akan merekrut rakyat Indonesia untuk bergabung. Hal-hal seperti ini harus ditanggapi secara serius oleh pemerintah Indonesia.

Namun, pemerintah tidak perlu merasa cemas dengan paham ISIS tersebut karena dengan adanya latihan bela negara itu, segala pengaruh asing tidak akan berhasil.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement