REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seluruh pendaki yang ada di areal Gunung Semeru sudah berhasil dievakuasi turun. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ayu Dewi Utari menyatakan, Gunung Semeru telah steril dari 30-an pendaki, yang terakhir sampai di Ranu Pani pada Jumat (23/10) pukul 15.30 WIB.
"Seluruh pendaki, dari Nusantara tidak ada pendaki asing, alhamdulillah dalam kondisi sehat wal afiat. Saat ini hampir seluruh pendaki telah meninggalkan Ranu Pani," ujar Dewi kepada Republika.co.id.
Pihaknya mendapat informasi terjadi kebakaran di jalur pendakian antara pos (shelter) 2 sampai dengan 3. Berdasarkan laporan dari kepala resort Ranu Pani dan KSPTN 3, kata dia, telah terjadi kebakaran hutan di Blok Waktu Rejeng dengan luas lahan mencapai 10 hektare pada Rabu (21/10). Dan areal kebakaran mengarah ke jalur pendakian. Kendati begitu, ia mengapresiasi kecekatan petugas yang diturunkan untuk memadamkan api.
"Api belum dapat padam sempurna, tadi siang rekan-rekam TNI, Polri, BPBD telah naik dan membantu pengendalian dam pemadaman. Alhamdulillah, api terkendali dan tidak sampai ke permukiman atau ladang masyarakat. Mudah-mudahan api segera dapat padam sempurna," katanya.
Dia menjelaskan, sampai dengan saat ini kebakaran di Blok Watu Rejeng sekitar pos 2 dan 3 masih belum padam. Karena itu, pihaknya mengirimkan petugas untuk memandu pendaki yang masih belum keluar dari area Semeru.
"Dan terjadi longsong yang ssangat membahayakan pendaki. Hari ini pendakian ditutup sementara, sedangkan pendaki yang sudah terlanjur ada di Ranu Kumbolo, turunnya ke Ranu Pani dilewatkan ke jalur alternatif melalui Ayek-Ayek. Luas kebakaran sementara diperkirakan sampai dengan hari kemarin kemarin seluas 10 hektare," kata Dewi.