REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Untuk pertama kalinya, Deklarasi Hak Asasi Manusia (UDHR) yang dimiliki PBB diterjemahkan ke dalam salah satu bahasa suku Aborijin di Australia. Dengan tersedianya dalam bahasa Aborijin, orang asli benua Australia bisa tahu mereka memiliki persamaan hak dengan orang lain.
Sarah Holcombe, antropolog sosial dari Australian National University (ANU) telah menghabiskan lebih dari dua tahun bekerja dengan para ahli bahasa dan penerjemah di Australia Tengah untuk mempublikasikan dokumen milik PBB dalam bahasa Pintupi-Luritja.
Saat itu, Holcombe yang berada di Alice Springs bekerja dalam proyek hak asasi manusia, ketika pertama kali mendapat inspirasi untuk menerjemahkan dokumen PBB soal hak asasi tersebut.
"Saya mengalami, banyak orang Aborijin yang bekerja dengan saya dan belum pernah mendengar kata-kata 'hak asasi manusia universal' sebelumnya," kata Holcombe.
Dan saat itulah ia berpikir semua orang di dunia memiliki hak untuk mengakses deklarasi soal persamaan hak-hak manusia.