REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan infrastruktur yang tengah dipacu oleh Indonesia semakin menarik bagi investor global untuk menanamkan modalnya. Rusia, sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia turut berminat melakukan investasi beberapa industri di Indonesia.
Hal itu terungkap pada kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin Duta Besar Federasi Rusia di Indonesia Mikhail Galuzin di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (23/10).
"Rusia ingin meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, khususnya investasi. Mereka ingin masuk ke industri perkapalan, baik penumpang maupun penangkap ikan. Juga pesawat udara, alat berat dan proyek rel kereta di Kalimantan," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin usai menerima delegasi Rusia.
Peluang kerjasama, menurut Saleh, cukup besar apalagi jika melihat nilai total perdagangan mencapai nilai 2,6 miliar dolar AS pada tahun 2014. Kedua negara memiliki kesamaan yaitu punya wilayah yang luas dan sumber daya alam melimpah serta pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Negeri Beruang Merah itu kini menduduki peringkat ekonomi terbesar ke-6 dunia dan diakui memiliki keunggulan di bidang riset dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lokal Indonesia dalam kerjasama bisnis ke depan.
"Kerjasama perusahaan kita dan Rusia di industri manufaktur akan memperkuat peran kita di jaringan suplai global. Kemitraan ini membuka akses lebih luas di pasar komoditas dan investasi dunia," ulas Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Achmad Sigit Dwiwahjono.