REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sekretaris Umum (Sekum) Persipura Jayapura Rocky Bebena meminta Menpora Imam Nahrawi mencabut pembekuan PSSI dan mengupayakan pencabutan sanksi FIFA kepada persepakbolaan di Tanah Air, sehingga bisa menggelar kompetisi.
"Tidak usah bilang turnamen atau kompetisi, tetapi sekarang pastikan dulu kapan sanksi itu dicabut, baik oleh Menpora dan FIFA," kata Rocky Bebena di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (24/10).
Pernyataan ini disampaikan Rocky Bebena ketika diminta tanggapan terkait keinginan Menpora Imam Nahrawi agar tim yang berjuluk Mutiara Hitam itu dan Persebaya Surabaya bisa berpartisipasi pada turnamen yang bertajuk Piala Sudirman pada November mendatang. "Kalau itu (pembekuan PSSI dan sanksi FIFA) dicabut baru kita bisa bicara kompetisi," katanya.
Mantan wartawan itu menegaskan bahwa Persipura Jayapura tidak bisa ikut ambil bagian dalam kompetisi tersebut jika sanksi yang ada belum dicabut atau selesai karena muara dari suatu kompetisi harus jelas, sehingga pemain-pemain dan klub punya pencapaian prestasi yang berjenjang.
"Selama ini, kalau belum selesai (pembekuan PSSI dan sanksi FIFA) tidak mungkin berkompetisi, kalau hanya untuk euforia, tidak mungkin. Sekarang saja, usai Piala Presiden, tim-tim mau ke mana? Kita (manajemen Persipura) sudah tahu dari awal, makanya kita tidak ikut," katanya.
Mengenai pemain-pemain eks Persipura Jayapura yang bermain di klub lain pada Piala Presiden atau turnamen lainnya, Rocky mengatakan, pihaknya tidak mencampuri soal itu. "Kita tidak ada urusan soal itu, kita tidak bicara pemain, tapi kita bicara tentang manajemen," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berharap, Persipura Jayapura dan Persebaya Surabaya bisa terlibat pada turnamen yang sesuai dengan rencana bertajuk Piala Jenderal Sudirman yang akan digulirkan pada awal November.
"Harapannya diikuti banyak klub. Persipura dan Persebaya menjadi prioritas," kata Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora Jakarta, Jumat (23/10).