REPUBLIKA.CO.ID, MALE -- Pihak berwajib Maladewa pada Sabtu (24/10), menahan Wakil Presiden Ahmed Adeeb atas rencana pembunuhan Presiden Abdulla Yameen, yang selamat setelah kapal yang ditumpanginya dibom, kata Menteri Dalam Negeri Umar Naseer.
"Wapres Adheeb ditangkap dan ditahan di Penjara Dhoonidhoo (pulau penjara)," kata Naseer dalam akun Twitternya, menggunakan ejaan nama berbeda untuk wapres. "Tuduhan: pengkhianatan kelas tinggi."
Yameen menunjuk Adeeb (33) sebagai wapres tiga bulan lalu setelah memakzulkan wapres sebelumnya Mohamed Jameel, juga dengan tuduhan pengkhianatan. Sekitar 10 hari lalu, Yameen memecat Menteri Pertahanan Moosa Ali Jaleel, setelah ledakan di atas kapalnya saat ia pulang dari ibadah haji di Arab Saudi.
Pihak berwajib Maladewa menahan dua personel keamanan yang mempunyai akses ke kapal Yameen, namun belum mengungkapkan penyebab ledakan itu. Pergantian pasukan pengamanan dilakukan menyusul perombakan pejabat-pejabat kunci, setelah insiden ledakan di atas kapal Yameen pada 28 September menjelang ketibaannya di ibu kota Male.
Pemimpin Maladewa itu tidak cedera dalam insiden tersebut namun istrinya serta dua orang lain mengalami cidera ringan.