REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Ratu Denmark Margrethe II yang didampingi Menteri Luar Negeri Denmark Kristian Jensen melakukan kunjungan ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta sekitar 35 menit, Sabtu siang (24/10). Dalam kunjungan itu, dia menyatakan ketertarikannya pada batik dengan pewarna alam.
Pada kesempatan ini Margrethe yang mengenakan rok motif garis-garis warna pink dan hitam menanyakan proses pembantikan dan berapa lama pembuatannya. ‘’Kami menjelaskan sejarah batik sejak dari Keraton sampai di luar Keraton dan pengembangan batik mulai dari zaman Belanda, Jepang dan pengaruh Cina, India, dan sebagai, kata Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Zulmalizar pada wartawan usai Kunjungan Ratu Denmark.
Selama kunjungan Ratu Denmark mendapat penjagaan sangat ketat . Wartawan hanya boleh mengambil foto dari jarak sekitar dua meter dan tidak boleh mendekat. Selama kunjungannya di Balai Besar Kerajinan dan Batik, Margrethe II selain mendapat penjelasan tentang proses pembatikan, sejarah batik, juga mendengar penjelasan dari perajin batik.
Ratu Denmark tampak banyak tersenyum selama meninjau pameran batik yang berada di dalam ruang lobby Balai Besar Kerajinan dan Batik maupun yang di halaman Balai Besar Kerajinan dan Batik. Bahkan saat meninjau stand Batik Sungsang yang berada di halaman Balai Batik, Margrethe Alexandrine Thorhildur Ingrid sempat mencoba memakai rok batik.
‘’Ratu Denmark sangat menyukai batik pewarna alam yang ramah lingkungan dan berwarna biru. Dia sukanya motif pengembangan, sesuai dengan motif yang ada di Denmark dan dia menyukai batik yang dibuat oleh Paguyuban Batik Sekar Jagad,’’tutur Zulmalizar.