REPUBLIKA.CO.ID, MUSI BANYUASIN -- Kabut asap akibat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di Sumatera dan Kalimantan berdampak kepada kesehatan. Warga mulai terserang penyakit gangguan pernapasan.
Sudari, warga Desa Bayung Lencir, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang terkena penyakit gangguan pernafasan atau ISPA. Menurutnya, satu keluarga terkenak penyakit tersebut.
"Bantuan (kesehatan) belum ada sama sekali," ujarnya, saat ditemui, di kediamannya, Sabtu (24/10).
Sudari mengatakan, hampir semua warga di desa tersebut terkana ISPA. Karena itu, Sudari mengharapkan ada bantuan kesehatan. Meskipun warga setempat menganggap penyakit ISPA merupakan hal ringan namun, Sudari menjelaskan, tahun ini merupakan yang terparah. Hal tersebut akibat Karhutla. Dua anak Sudari masih menderita ISPA.
Fahri, warga lainnya menambahkan, kasus Karhutla tahun ini merupakan yang terparah dibanding tahun sebelumnya. Kebakaran dinilainya sudah menjadi hal yang biasa. Kemarau panjang membuat warga kesulitan memadamkan kebakaran karena tidak ada air. Hal itu juga membuat lahan mudah terbakar.
"Tapi kalau sekarang parah, gak ada air juga itu yang membuat parah," kata Fahri.