REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Temuan mencengangkan soal serba-serbi komet diungkap oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Studi yang dilakukan NASA menemukan, setiap detiknya Komet Lovejoy melepaskan sejumlah besar alkohol dan gula ke ruang angkasa.
Penemuan tersebut menambah bukti bahwa komet bisa menjadi sumber molekul kompleks yang diperlukan untuk munculnya kehidupan di bumi. Secara total, tim menemukan 21 molekul organik yang berbeda dalam gas dari komet, termasuk etil alkohol (seperti yang terkandung dalam Martini) dan gula sederhana glikolaldehida.
"Kami menemukan bahwa komet Lovejoy melepaskam alkohol yang jumlahnya setara dengan 500 botol anggur setiap detik selama aktivitas puncaknya. Molekul organik kompleks ini dapat menjadi bagian dari material batuan yang membentuk planet-planet," kata Nicolas Biver dari Observatorium Paris, Perancis, seperti dilansir Daily Mail.
Komet adalah sisa-sisa beku dari pembentukan tata surya yang ditempati manusia. Para ilmuwan tertarik mempelajarinya karena komet dapat memegang petunjuk bagaimana tata surya terbentuk.
Kebanyakan orbit komet terletak di zona dingin yang jauh dari matahari. Namun, kadang-kadang gangguan gravitasi mengirimkan komet mendekati matahari, di mana komet memanas dan melepaskan gas sehingga memungkinkan para ilmuwan untuk mengetahui komposisinya.
Komet Lovejoy termasuk sorotan utama para ilmuwan karena termasuk salah satu komet paling aktif di lingkungan orbital bumi, setelah komet-komet Hale-Bopp pada tahun 1997. Lovejoy tercatat berada paling dekat dengan matahari pada tanggal 30 Januari 2015, ketika melepaskan air sebanyak 20 ton per detik.
Ilmuwan mengamati cahaya gelombang mikro dari komet menggunakan teleskop radio berukuran 30 meter di Pico Veleta di Sierra Nevada, Mountains of Spain. Sinar matahari memberikan energi molekul di atmosfer komet, menyebabkan mereka bersinar pada frekuensi gelombang mikro yang spesifik dan memungkinkan tim untuk mengidentifikasi dengan detektor.
Molekul organik terbaru lainnya juga ditemukan di komet 67P atau Churyumov-Gerasimenko. Badan Antariksa Eropa Philae telah menemukan beberapa molekul organik di 67P, termasuk empat molekul yang sebelumnya pernah terdeteksi.
"Kehadiran molekul organik kompleks dalam materi komet merupakan langkah penting menuju pemahaman yang lebih baik terkait kondisi ketika kehidupan muncul di planet Bumi," kata rekan penulis studi Dominique Bockelée-Morvan, yang juga astrofisikawan di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis.