Ahad 25 Oct 2015 08:18 WIB

Ini Prediksi Tampilan Manusia Seribu Tahun Lagi

Rep: C34/ Red: Winda Destiana Putri
Ini Prediksi Tampilan Manusia Seribu Tahun Lagi
Foto: Dailymail
Ini Prediksi Tampilan Manusia Seribu Tahun Lagi

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Saluran AsapScience yang berpusat di Kanada merilis sebuah video yang memprediksi perubahan fisik manusia seribu tahun dari sekarang.

Fisik manusia disebutkan bertransformasi akibat perubahan iklim, kecerdasan buatan, dan mutasi genetik.

Video itu menjelaskan hipotetis yang menunjukkan bagian tubuh manusia bisa jadi terdiri atas mesin. Di masa depan, robot kecil atau nanobots akan diintegrasikan ke dalam tubuh untuk meningkatkan kemampuan.

"Tidak ada lagi kondisi fisiologi yang terbatas, generasi mendatang bisa tumbuh menjadi cerdas serta menarik dan kuat secara fisik," ungkap penjelasan dalam video yang dilansir Dailymail Ahad (25/10).

Sebagai dampak pemanasan global, manusia satu milenium lagi akan berkulit lebih gelap, menjadi lebih kurus, dan lebih tinggi. Bentuk fisik itu dianggap lebih mampu mengusir panas.

Sebagai konsekuensi dari penguasaan genetika, wajah manusia secara fundamental akan lebih menarik: berkarakter kuat, garis agung, hidung lurus, mata yang intens, dan penempatan fitur wajah yang mematuhi rasio simetris sempurna. Manusia, misalnya, bisa saja mengubah warna mata menjadi merah dengan mutasi DNA.

Dr Alan Kwan, yang menyandang gelar PhD dalam genomik komputasi dari Universitas Washington di St Louis telah membuat serangkaian gambar menakjubkan yang menampilkan kemungkinan evolusi manusia selama 100.000 tahun ke depan. Pandangannya yang rinci dalam paper berjudul "Evolusi Manusia: Teori Sejarah Kehidupan dan Akhir dari Reproduksi Biologi" telah diterbitkan dalam jurnal tentang penuaan.

Ia percaya bahwa manusia di masa depan akan merebut kendali evolusi alam dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhannya. Wajah manusia akan semakin ditentukan oleh selera manusia, dan dahi akan terus berkembang sesuai membesarnya otak.

"Mata manusia masa depan akan membesar, karena umat manusia akan berkolonisasi di lingkungan redup yang lebih jauh dari matahari," kata dia.

Sementara, Cadell Last, peneliti di Global Brain Institute mengatakan pada tahun 2050 akan ada jenis manusia baru yang berkembang sebagai hasil dari teknologi radikal, perilaku, dan seleksi alam. Menurutnya, umat manusia kala itu mengalami transisi evolusi utama.

"Diri Anda ketika nanti berusia 80 atau 100 tahun akan sangat berbeda secara radikal dibandingkan cucu Anda," kata Last yang percaya manusia akan menghabiskan banyak waktu di masa mendatang dengan hidup di realitas virtual.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement