REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pria bersenjata menembak mati seorang kandidat Muslim Mostafa Abdel Rahman yang akan ikut pemilihan parlemen Mesir di Sinai Utara, Sabtu (24/10). Diduga ia ditembak militan yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Mesir.
"Mostafa Abdel Rahman berasal dari Partai Salafi Al-Nour dan dipandang sebagai pro-pemerintah telah ditembak mati oleh dua penyerang di sepeda motor," kata para pejabat polisi seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Ahad (25/10).
Seorang juru bicara partai mengkonfirmasi kematiannya. Sebelumnya, Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim menanam bom di persimpangan Kairo yang berdekatan dengan hotel pada Jumat (23/10). Bom meledak di persimpangan Rimaya, Kairo yang dekat dengan beberapa hotel dan 1,5 kilometer dari Piramida.
Bom itu diledakkan ketika polisi menggunakan meriam air untuk menjinakkannya dan melukai dua polisi dan dua penjaga keamanan hotel. "Salah satu polisi terluka kritis," kata seorang pejabat keamanan.
Dalam pernyataannya, beredar di situs media sosial, kelompok ISIS mengatakan telah mengatur bom Kairo untuk menargetkan polisi murtad. Militan di Semenanjung Sinai berjanji setia tahun lalu untuk ISIS, yang mengontrol bagian dari Irak dan Suriah.
Pemberontakan Islam di semenanjung telah meningkat sejak penggulingan presiden Islam Mohammad Mursi Juli 2013. Militan yang setia kepada ISIS telah membunuh ratusan tentara Mesir dan polisi, sebagian besar di Sinai Utara.