REPUBLIKA.CO.ID, ZLITEN -- Sedikitnya 40 jasad migran telah ditemukan di pantai Libya. Mereka ditengarai hendak menuju Eropa melewati jalur Laut Mediterania.
Seperti dilansir Albawaba, Ahad (25/10), juru bicara Bulan Sabit Merah Libya, Mohamed al-Masrati, mengatakan 27 jasad terdampar di Kota Zliten, sebelah timur ibu kota Tripoli. Sedangkan, 23 jenazah lainnya ditemukan di sepanjang pantai Tripoli dan Kota Khoms.
Sebagian besar pengungsi berasal dari negara utara Afrika yang mencoba memasuki Eropa dengan berangkat dari Libya. Masrati menambahkan tim penyelamat sedang mencari 30 pencari suaka lain yang diyakini berada di perahu terbalik tersebut.
Sejak awal Oktober, sekitar 100 pengungsi tenggelam di Laut Mediterania dan tubuh mereka terdampar di Libya.
Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan pengungsi yang sebagian besar berasal dari Afrika dan Timur Tengah, telah melarikan diri dari perang dan kekacauan di negara asal mereka.
Para migran berusaha untuk mencapai negara-negara Eropa yang makmur. Sejumlah negara anggota Uni Eropa, seperti Hungaria, sejauh ini menutup perbatasan atau titik persimpangan untuk membendung masuknya pengungsi ke Eropa.
Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan lebih dari 600 ribu pencari suaka telah mendarat di pantai Eropa sejak Januari, sedangkan lebih dari 3.000 pengungsi telah meninggal atau hilang saat berusaha menuju Eropa.