REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menghentikan sementara aktivitas pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyebanya karena meletusnya Gunung Barujari pada Ahad (25/10) sekitar pukul 10.45 WITA. "Saya sudah perintahkan semua jalur pendakian ditutup karena ada letusan Gunung Barujari," kata Kepala BTNGR Agus Budiono di Mataram, Ahad (25/10).
Gunung Barujari dengan ketinggian 2.296 - 2.376 meter dari permukaan laut (mdpl) dan berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani meletus dan hingga saat ini masih mengeluarkan asap disertai abu. Gunung Barujari juga disebut sebagai anak Gunung Rinjani oleh masyarakat Pulau Lombok karena terbentuk di area Danau Segara Anak Gunung Rinjani pada 1944.
Dari informasi yang diperoleh, Agus mengatakan, hingga saat ini Gunung Barujari masih mengeluarkan asap disertai debu, namun masih dalam skala kecil. Pihaknya juga masih menunggu informasi resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, terkait kondisi letusan dan status Gunung Barujari.
"Kami menunggu informasi resmi dari Vulkanologi, informasinya mereka sudah melakukan investigasi lapangan untuk memastikan status Gunung Barujari," ujarnya.
Selain karena letusan Gunung Barujari, Agus mengatakan, kawasan hutan Gunung Rinjani juga sempat terbakar, sehingga berbahaya bagi keselamatan para pendaki yang melalui jalur padang sabana dan hutan cemara. Kawasan hutan TNGR yang terbakar terjadi di beberapa titik, seperti di Kecamatan Aikmel, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, dan Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara.
Namun kawasan hutan yang terbakar itu sudah bisa dipadamkan. Tapi penutupan sementara aktivitas pendakian utamanya karena letusan Gunung Barujari.
Petugas BTNGR saat ini tetap siaga di setiap resort untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dalam rangka membantu proses evakuasi jika terjadi kondisi darurat.
BTNGR memiiki sejumlah wilayah tugas, seperti Resort Sembalun, Resort Kembang Kuning-Timbanuh, Resort Joben, Kabupaten Lombok Timur, dan Resort Senaru Kabupaten Lombok Utara.