REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Suriah Bashar al-Assad bersedia untuk mengadakan pemilihan parlemen dan presiden. Dirinya juga siap untuk mencalonkan diri sebagai presiden terpilih kembali.
‘’Dia (Assad) siap untuk melakukan pemilu dengan partisipasi dari semua kekuatan politik yang ingin Suriah makmur," kata anggota parlemen Rusia Alexander Yuschenko melalui telepon setelah bertemu Assad di ibu kota Suriah seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Ahad (25/10).
Yuschenko mengutip pernyataan Assad kepada dirinya bahwa orang nomor satu Suriah ini siap untuk mengambil bagian dalam jajak pendapat jika masyarakatnya tidak menentangnya. "Dia benar-benar yakin pada dirinya sendiri,’’ ujarnya.
Yushchenko yang merupakan anggota Partai Komunis, menekankan bahwa Assad siap untuk membahas reformasi konstitusi dan pemilu hanya setelah Suriah dibebaskan dari kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Suriah terakhir mengadakan pemilihan presiden pada bulan Juni 2014 dan Assad terpilih kembali untuk masa jabatan tujuh tahun dengan 88,7 persen suara. Negara ini terakhir menyelenggarakan pemilihan parlemen pada Mei 2012 yang seharusnya baru dilakukan 2016.