Ahad 25 Oct 2015 19:02 WIB

Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia Masih Kurang

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Produk Halal
Foto: IRIB
Produk Halal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Salman Al Farisi mengatakan, blok ekonomi saat ini semakin berkembang. Jika Indonesia tidak segera mengambil langkah antisipasi, maka bisa terpinggirkan.

Salman menjelaskan, strategi menembus pasar global harus lebih baik. Dia menyebut, dibanding Vietnam, kesepakatan perdagangan bebas (FTA) yang dibangun Indonesia masih kurang. ''FTA meningkatkan daya saing. Dengan FTA investasi di Vietnam naik,'' kata dia.

Dari data Kemeterian Perdagangan (Kemendag), volume ekspor ke Arab Saudi periode Januari-Juli 2015 sebesar 1,274 miliar dolar AS atau tumbuh 27,14 dibanding periode yang sama tahun lalu. Ekspor ke Qatar meningkat 40,60 persen menjadi 68,405 juta dolar AS. Ekspor ke Kuwait naik 41,27 menjadi 116,5 juta dolar AS. Sedangkan ekspor ke Bahrain naik tipis 7,54 menjadi 32,993 juta dolar AS.

Sementara ekspor ke Uni Emirat Arab (UEA) turun 19,91 persen menjadi 1,192 miliar dolar AS dan ke Bahrain turun 11,49 persen menjadi 125 juta dolar AS.   Dalam States of Global Islamic Economy 2014-2015 Report disebutkan, 14,4 persen dari impor global dilakukan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC).

Menurutnya, produk halal terbesar yang diimpor adalah sayuran, makanan olahan dan sumber pangan hewani baik yang hidup maupun olahan.

Arab Saudi, UEA, Qatar dan Kuwait masuk dalam 10 besar konsumen sumber pangan hewani dengan total volume impor 5,390 miliar dolar AS.

Malaysia dinilai jadi negara terbaik yang mengembangkan ekonominya untuk makanan halal. Belanja komunitas Muslim global untuk makanan dan minuman halal meningkat 10,8 persen menjadi 1,292 miliar dolar AS pada 2013. Volume belanja komunitas Muslim global diprediksi akan mencapai 2,537 miliar dolar AS pada 2019.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement